Teks Books
Bahan Kedokteran Gigi
Daftar Isi : 1. Pengetahuan Mengenai Material Kedokteran Gigi, 1 : 1.1 Pendahuluan, 1; 1.2 Pemilihan material kedokteran gigi, 2; 1.3 Pengevaluasian material, 4., 2. Sifat-sifat untuk Karakterisasi Material, 6., 2.1 Pendahuluan, 6; 2.2 sifat-sifat mekanis, 9; 2.3 Sifat-sifat reologis, 25; 2.4 Sifat-sifat termal, 28; 2.5 Adesi, 33; 2.6 Berbagai macam sifat-sifat, 37; 2.7 Sifat-sifat kimiawi, 39; 2.8 Sifat-sifat biologis, 43; 2.9 Bahan bacaan lanjut yang disarankan, 45 : 3. Produk Gipsum untuk Cetakan Kedokteran Gigi, 46., 3.1 Pendahuluan, 46; 3.2 Kebutuhan dari material cast gigi, 46; 3.3 Komposisi, 47; 3.4 Manipulasi dan ciri-ciri setting, 48; 3.5 Sifat-sifat material yang mengeras, 53; 3.6 Penggunaan, 55; 3.7 Keuntungan dan kerugian, 56; 3.8 Bacaan lanjut yang dianjurkan, 56., 4. Lilin, 57; 4.1 Pendahuluan, 57; 4.2 Kebutuhan dari material pola lilin, 58; 4.3 Komposisi lilin, 58; 4.4 Sifat-sifat dari lilin kedokteran gigi, 58; 4.5 Penggunaan, 60; 4.6 Bacaan lanjuut yang dianjurkan, 64., 5. Investmen dan Die refraktori, 65 : 5.1 Pendahuluan, 65; 5.2 Syarat investmen untuk prosedur pengecoran aloi, 65; 5.3 Material yang tersedia, 66; 5.4 Sifat-sifat material investmen, 70; 5.5 Penggunaan, 72; 5.6 Bacaan lanjut yang dianjurkan, 73., 6. Maetal dan Aloi, 74 : 6.1 Pendahuluan, 74; 6.2 Struktur dan sifat metal, 74; 6.3 Struktur dan sifat aloi, 78; 6.4 Kurva pendinginan, 80; 6.5 Diagram fasa, 80; 6.6 Bacaan lanjut yang dianjurkan, 86., 7. emas dan Aloi dari Logam Mulia, 87 : 7.1 Pendahuluan, 87; 7.2 Tumpatan emas murni (emas padu/kohesif), 87; 7.3 Pengecoran aloi emas secara tradisional, 88; 7.4 Pemanasan untuk pengerasan ( penetapan teoritis), 91; 6.5 Tindakan pemanasan (penetapan praktis), 95; 7.6 Aloi dengan kandungan logam mulia paling sedikit 25% tetapi kurang dari 75%, 95; 7.7 Material pemateri dan kompor arang untuk restprasi keramik yang diikatkan ke metal, 98; 7.10 Bacaan lanjut yang dianjurkan, 99., 8. Aloi Cor dari Bahan Dasar Metal, 100 : 8.1 Pendahuluan, 100; 8.2 Komposisi 100; 8.3 Manipulasi pengecoran aloi bahan dasar metal, 102; 8.4 Sifat-sifat, 103; 8.5 Perbandingan dengan pengecoran aloi emas, 104; 8.6 Biokompatibilitas, 108; 8.7 Metal dan aloi untuk implan, 109; 8.8 Bacaan lanjut yang dianjurkan, 112., 9. Cor 113 : 9.1 Pendahuluan, 113; 9.2 Mould investmen, 113; 9.3 Mesin cor, 114; 9.4 Kesalahan dalam cor, 115; 9.5 Bacaan lanjut yang dianjurkan, 117., 10. Aloi Baja dan Aloi yang Ditempa, 118 : 10.1 Pendahuluan, 118; 10.2 Baja, 118; 10.3 Baja tahan karat, 120; 10.4 Basis gigi tiruan dari baja tahan karat, 121; 10.5 Kawat, 121; 10.6 Bacaan lanjut yang dianjurkan, 125., 11. Fusi Keramik dan Porselen ke Metal, 126 : 11.1 Pendahuluan, 11.2 Komposisi porselen kedokteran gigi tradisional, 126; 11.3 Pemadatan dan pembakaran, 128; 11.4 Sufat-sifat porselen, 129; 11.5 Alumina yang disisipkan dan porselen aluminus, 131; 11.6 Keramik dengan cor alumina yang dikeraskan dengan pemanasan tanpa meleleh, 132; 11.7 Pengisian keramik ke mould dengan diinjeksikan dan ditekan, 133; 11.8 Gelas cor dan keramik polikristalin, 134; 11.9 Restorasi CAD-CAM, 135; 11.10 Lapisan-lapisan porselen, 138; 11.11 Porselen difusikan ke metal, 139; 11.12 Teknologi kapilari, 142; 11.13 Foil pengikat platinum, 142; 11.14 Bacaan lanjut yang dianjurkan, 143., 12. Polimer Sintetik, 144 : 12.1 Pendahuluan, 144; 12.2 Polimerisasi, 144; 12.3 Perubahan fisikal yang terjadi selama polimerisasi, 149; 12.4 Struktur dan sifat-sifat, 152; 12.5 Metode pembuatan polimer, 155; 12.6 Bacaan lanjut yang danjurkan, 156., 13. Polimer untuk Basis Gigi Tiruan, 157; 13.1 Pendahuluan, 157; 13.2 Kebutuhan polimer basis gigi tiruan, 157; 13.3 Material basis gigi tiruan akrilik, 161; 13.4 Material modifikasi akrilik, 174; 13.5 Polimer alternatif, 175; 13.6 Bacaan lanjut yang dianjurkan, 176., 14. Material Lining untuk Gigi Tiruan, 177; 14.1 Pendahuluan, 177; 14.2 Material keras untuk reline, 177; 14.3 Kondisioner Jaringan, 179; 14.4 Material lining lunak temporer, 183; 14.5 Material lining lunak permanen, 183; 14.6 Metrial relining yang dapat dipakai sendiri oleh penderita, 189; 14.7 Bacaan lanjut yang dianjurkan, 189., 15. Gigi Artifisial, 190; 15.1 Pendahuluan, 190; 15.2 Persyaratan, 190; 15.3 Bahan yang tersedia, 190; 14.4 Sifat-sifat, 191; 15.5 Bacaan lanjut yang dianjurkan, 193., 16. Material Cetak: Klasifikasi dan Persyaratan, 194; 16.1 Pendahuluan, 194; 16.2 Klasifikasi material cetak, 194; 16.3 Persyaratan, 196; 16.4 Pertimbangan klinis, 202; 16.5 bacaan lanjut yang dianjurkan, 207., 17. material Cetak Non-elastis, 208; 17.1 Pendahuluan, 208; 17.2 Impression plaster, 208; 17.3 impression compound, 210; 17.4 Malam cetak, 213; 17.5 Pasta cetak zinc oxideleugenol, 214., 18. Material Cetak Elastis: Hidrokoloid, 218; 18.1 Pendahuluan, 218; 18.2 Hidrokoloid Reversibel (Agar), 219; 18.3 Hidrokoloid ireversibel (alginat), 224; 18.4 Teknik kombinasi reversibel/ireversibel, 227; 18.5 Alginat yang dimodifikasi, 228; 18.6 Bacaan lanjut yang dianjurkan, 228., 19. Material Cetak Elastik: Elastomer Sintetik, 229; 19.1 Pendahuluan, 229; 19.2 Polisulfida, 230; 19.3 Silikon rubber (curing kondensasi), 234; 19.4 Silikon rubbers (curing tambahan), 236; 19.5 Polieter, 241; 19.6 Perbandingan Sifat Elastomer, 244; 19.7 Bacaan lanjut yang dianjurkan, 248., 20. Persyaratan Material Tumpatan Direk dan Pandangan Sejarah, 249; 20.1 Pendahuluan, 249; 20.2 Penampilan, 249; 20.3 Sifat reologi dan karakteristik setting, 250; 20.4 Sifat kimiawi, 250; 20.5 Sifat termal, 250; 20.6 Sifat mekanik, 251; 20.7 Adhesi, 251; 20.8 Sifat-sifat biologis, 251; 20.9 Sejarah, 251., 21. Amalgam Kedokteran Gigi, 253; 21.1 Pendahuluan, 253; 21.2 Komposisi, 253; 21.3 Reaksi pengerasan ( setting), 256; 21.4 Sifat-sifat, 257; 21.5 Catatan penanganan klinis atas amalgam kedokteran gigi, 265; 21.6 Variabel-variabel manipularif, 268; 21.7 Bacaan yang dianjurkan lebih lanjut, 273., 22. Material Tumpatan dengan Basis Resin, 274; 22.1 Pendahuluan, 274; 22.2 Resin akrilik, 274; 22.3 Material komposit-pendahuluan, 276; 22.4. Klasifikasi dan komposisi komposit, 277; 22.5 Sifat komposit, 284; 22.6 Serabut penguat pada struktur komposit, 301; 22.7 Catatan penanganan klinis untuk komposit, 305; 22.8 Penggunaan bahan komposit, 317; 22.9 Bacaan yang dianjurkan lebih lanjut, 319., 23. Material Restoratif Adesif: Pengikatan Material dengan Basis Resin, 320; 23.1 Pendahuluan, 320; 23.2 Sistem pengetsaan dengan asam untuk pengikatan ke email, 320; 23.3 Penatalaksanaan teknik pengetsaan dengan asam, 323; 23.4 Pengikatan ke dentin-latar belakang, 327; 23.5Pengondisian dentin-selaput pelapis, 33.1; 23.6 Priming dan bonding, 333; 23.7 Konsep terkini dalam bonding dentin-lapisan hibrid, 335; 23.8 Klasifikasi sistem pengikatan dentin, 337; 23.9 Pengikatan kepada alaoi, amalgam, dan keramik, 339; kebocoran, 342; 23.11 Bahan luring yang mampu berpolimerisasi, 345; 23.12 Bacaan yang dianjurkan lebih lanjut, 348., 24. Material Restoratif Ionomer Kaca (Polialkenoat), 349; 24.1 Pendahuluan, 349; 24.2 Komposisi, 349; 24.3 Reaksi setting, 352; 24.4 Sifat-sifat, 353; 24.5 Cermer, 359; 24.6 Catatan penatalaksanaan dan penggunaan klinis, 360; 24.7 Bacaan yang dianjurkan lebih lanjut, 365., 25. Ionomer Kaca dengan Modifikasi Resin dan Material yang Berkaitan, 366., 25.1 Pendahuluan, 366; 25.2 Komposisi dan Klasifikasi, 366; 25.3 Karakteristik setting, 371; 25.4 Perubahan dimensional dan stabilitas dimensional, 372; 25.5 Sifat-sifat mekanikal, 373; 25.6 Karakteristik adesif, 373; 25.7 Penglepasan fluorida, 374; 25.8 Catatan penatalaksanaan klinis, 376; 25.9 Bacaan yang dianjurkan lebih lanjut, 377., 26. Mahkota dan Jembatan Sementara Berbahan Resin, 378; 26.1 Pendahuluan, 378; 26.2 Persyaratan, 378; 26.3 Material yang tersedian, 379; 26.4 Sifat-sifat, 379., 27. Persyaratan Semen Gigi untuk Aplikasi Lining Basis, dan Luting, 381; 27.1 Pendahuluan 381; 27.2 Persyaratan material liningkavitas, 381; 27.3 Persyaratan material luting, 385; 27.4 Persyaratan semen endodontik, 387; 27.5 Persyaratan semen ortodonsi, 387; 27.6 Bacaan yang dianjurkan lebih lanjut, 388., 28. Semen Berbasis Asam Fosforat, 389; 28.1 Pendahuluan, 389; 28.2 Semen Seng Fosfat, 389; 28.3 Semen silikofosfat, 394; 28.4 Semen tembaga, 394; 28.5 Bacaan yang dianjurkan lebih lanjut, 395., 29. Semen Berbasis Senyawa Kelat Organometal, 396; 29.1 Pendahuluan, 396; 29.2 Semen oksida seng (zinc oxide)/eugenol, 396; 29.3 Semen ortho-ethoxybenzoic acid (EBA), 398; 29.4 Semen kalsium hidroxida, 399; 29.5 Bacaan yang dianjurkan lebih lanjut, 402., 30. Polikarboksilat, Ionomer Kaca dan Ionomer Kaca Modifikasi-Resin untuk Luting dan Lining 403; 30.1 Pendahuluan, 403; 30.2 Semen polikarboksilat, 403; 30.3 Semen ionomer kaca, 405; 30.4 Ionomer kaca modifikasi resin dan kompomer, 406; 30.5 Bacaan yang dianjurkan lebih lanjut, 408., 31. Material Endodontik, 409; 31.1 Pendahuluan, 409; 31.2 Bahan irigasi dan lubrikasi, 409; 31.1 Medikamen di dalam saluran akar, 411; 31.4 Bahan obturasi endodontik, 412; 31.5 Material yang pernah dipakai, 413; 31.6 Material kontemporer, 413; 31.7 Penanganan klinis, 416; 31.8 Bacaan yang dianjurkan lebih lanjut, 418., Lampiran 1, 419., Indeks, 421
20221195 | 617.6 JOH b | Lemari. 08 (Rak. 01a) | Sedang Dipinjam (Jatuh tempo pada2024-08-27) |
Tidak tersedia versi lain